PORTALISLAMIAH - Tatapan matanya kosong, sesekali Ibu Saidah memejamkan matanya seolah tak sanggup mengingat kisah pahitnya selama 26 tahun hidup penuh derita dan uraian air mata, saat menceritakan kronologi permasalahannya.
"Biar Allah yang balas, bukan hanya sabar tapi saya menjalaninya dengan tabah," kata Ibu Saidah saat berbincang dengan LiputanBMI, Minggu (5/2).
Perlahan, Ibu tiga anak ini pun menceritakan bagaimana kesehariannya bekerja di rumah orang yang tidak mempunyai adab dan hati nurani. Bukan hanya tak diizinkan komunikasi dengan keluarga di Indonesia, ia pun mengaku kerap mengalami kekerasan fisik jika melakukan kesalahan kecil.
"Dipukulnya keras, pakai tongkat. Bahkan gigi saya juga copot satu saat dipukuli," ujarnya sambil menunjukan bagian wajah yang dipukul.
Saking lamanya di negeri orang, Ibu Saidah pun tidak mengenali anak bungsunya ketika diperlihatkan poto anak dan cucunya. Namun Ibu Saidah sempat tersenyum saat diberitahu bahwa suaminya tetap setia menunggu dan tidak menikah lagi walau puluhan tahun ditinggal pergi.
"Waktu ditinggalkan anak yang bungsu masih umur 2 tahun, jadi saya tidak kenal," ucapnya.
Separuh umurnya dihabiskan dengan perlakuan tidak manusiawi, rupanya Allah tidak tidur. Sewaktu ditinggal kabur, Ibu Saidah mengungkapkan majikanya dalam kondisi sakit dan akan menjalani operasi.
"Majikan sering sakit-sakitan, Minggu depan akan dioperasi. Kemarin saat dibuatkan makanan majikan sempat mengucapkan terimakasih, padahal sebelumnya tidak pernah sama sekali mengucapkan kata terimakasih," ungkapnya.
Kini, perempuan asal Dusun Karang Nanas, Desa Wadas Malang, Kecamatan Sokaraja, Banyumas ini telah berada di Shelter KJRI Jeddah dan akan memperjuangkan seluruh hak-haknya sebelum dipulangkan ke Indonesia.
"Saya ingin mendapatkan seluruh gaji dan cepat pulang," harapnya.
....
Solusi kista dan mau rapet seperti perawan, invite : 57319e47
"Biar Allah yang balas, bukan hanya sabar tapi saya menjalaninya dengan tabah," kata Ibu Saidah saat berbincang dengan LiputanBMI, Minggu (5/2).
Perlahan, Ibu tiga anak ini pun menceritakan bagaimana kesehariannya bekerja di rumah orang yang tidak mempunyai adab dan hati nurani. Bukan hanya tak diizinkan komunikasi dengan keluarga di Indonesia, ia pun mengaku kerap mengalami kekerasan fisik jika melakukan kesalahan kecil.
"Dipukulnya keras, pakai tongkat. Bahkan gigi saya juga copot satu saat dipukuli," ujarnya sambil menunjukan bagian wajah yang dipukul.
Saking lamanya di negeri orang, Ibu Saidah pun tidak mengenali anak bungsunya ketika diperlihatkan poto anak dan cucunya. Namun Ibu Saidah sempat tersenyum saat diberitahu bahwa suaminya tetap setia menunggu dan tidak menikah lagi walau puluhan tahun ditinggal pergi.
"Waktu ditinggalkan anak yang bungsu masih umur 2 tahun, jadi saya tidak kenal," ucapnya.
Separuh umurnya dihabiskan dengan perlakuan tidak manusiawi, rupanya Allah tidak tidur. Sewaktu ditinggal kabur, Ibu Saidah mengungkapkan majikanya dalam kondisi sakit dan akan menjalani operasi.
"Majikan sering sakit-sakitan, Minggu depan akan dioperasi. Kemarin saat dibuatkan makanan majikan sempat mengucapkan terimakasih, padahal sebelumnya tidak pernah sama sekali mengucapkan kata terimakasih," ungkapnya.
Kini, perempuan asal Dusun Karang Nanas, Desa Wadas Malang, Kecamatan Sokaraja, Banyumas ini telah berada di Shelter KJRI Jeddah dan akan memperjuangkan seluruh hak-haknya sebelum dipulangkan ke Indonesia.
"Saya ingin mendapatkan seluruh gaji dan cepat pulang," harapnya.
....
Solusi kista dan mau rapet seperti perawan, invite : 57319e47
